-->

Desa Unik di Bali

Bali merupakan daerah wisata yang san gat terkenal, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Bali mempunyai banyak daya tarik yang membuat para wisatawan tertarik untuk mengunjunginya. Desa biasa selalu identik dengan tempat terpencil dan selalu di bilang ketingalan jaman itulah sebapnya ada desa desa yang terisolasi dan banyak yang tidak di ketahui oleh masyarakat umum.  Unik artinya tersendiri dalam bentuk atau jenisnya atau lain dengan yang  lain. Salah satu daya tarik Bali adalah adanya beberapa desa unik.

Desa Tenganan
Desa Tenganan terletak di kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem, sebelah timur pulau Bali. Desa Tenganan adalah salah satu tertua di Bali. Desa ini masih menjunjung tinggi nilai adat dan budaya. Udara di desa ini sangat sejuk, pasti kamu senang berlama-lama di tempat ini. Desa Tenganan merupakan salah satu Desa Bali Aga (Desa asli suku Bali). Desa ini terkenal dengan kesederhanaannya. Banyak turis yang senang mengunjungi desa ini. Saat memasuki desa ini, kita akan melewati loket seperti tempat untuk membeli tiket. Hanya saja memberi sukarela.

Desa Trunyan
Desa Trunyan. Desa ini terletak di pinggir danau Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali Utara. Sama seperi desa sebelumnya, desa Trunyan juga memiliki udara yang sejuk. Masyarakat desa ini punya tradisi pemakaman yang tidak biasa. Biasanya kalau ada orang meninggal, jenazahnya akan dibakar atau yang disebut dengan ngaben. Tetapi, di desa Trunyan, tidak begitu. Kalau ada orang yang meninggal, jenazahnya hanya diletakkan di atas tanah di dalam gua bahkan di atas pohon. Mereka menyebutnya dengan istilah mepasah.

Desa Penglipuran
Desa yang ketiga adalah desa Penglipuran. Desa di terletak di kabupaten Bangli, kurang lebih 45 KM dari kota Denpasar. Desa ini memiliki struktur bangunan yang teratur dan rapi. Penataan dan struktur desa Penglipuran tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat adat dan budaya masyarakatnya yang sudah berlaku turun temurun. Desa Penglipuran, banyak melakukan acara adat, seperti pemasangan dan penurunan odalan, Galungan dan lain-lain.

1. Dari bacaan Desa Unik di Bali apa saja keunikan yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut?
Desa Trengganan terkenal dengan kesederhanaannya, Desa Trunyan memiliki adat mepasah yaitu meletakkan mayat di atas tanah atau di dalam gua. Desa Panglipuran masyarakatnya memegang teguh budaya leluhur yang turun temurun seperti pemasangan dan penurunan odalan, pelaksanaan galungan dan lain-lain.
2. Adakah keunikan dari daerah tempat tinggalmu? Apa sajakah itu?
Keunikan yang ada di desaku antara lain kesenian Kuda Lumping. Keunikan dari kesenian tari ini yaitu adanya unsur mistis. Biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melakukan atraksi kekebalan dan kekuatan. Atraksi yang biasa mereka lakukan seperti makan rumput, bunga, daging atau ikan mentah, mengupas kelapa dengan gigi, makan beling (pecahan kaca), dan atraksi kekebalan tubuh terhadap golok maupun pecut.

Hal unik lainnya yaitu adanya ritual yang dilakukan sebelum memulai pertunjukan. Biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah. Mengingat pertunjukan ini memang biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Selain itu, kesenian kuda lumping ini biasa juga ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti perayaan hari kemerdekaan, pesta rakyat, hajatan, dan lain-lain.

Keunikan lainya adalah tradisi Suran. Selama bulan Sura banyak orang yang mengadakan bermacam ritual untuk diri sendiri, masyarakat, sampai dengan lestarinya alam semesta. Bagi mereka yang mengadakan ritual untuk dirinya sendiri masyarakat Banyumas biasanya melakukan tirakat, juga ada yang mengadakan ruwat sukerta lan ruwat sengkala. Tujuannya membuang energi negatif yang berada dalam tubuh supaya hidup dapat sehat, selamat, dan lancar rejekinya.

Ritual yang dilaksanakan untuk keselamatan bersama berupa membersihkan makam, dilanjutkan dengan takiran yaitu makan bersama dengan alas makan conthong (daun pisang yang dibentuk) Biasanya makan bersama ini di perempatan jalan. Ritual yang berhubungan dengan kelestarian alam semesta yaitu ruwat bumi, dengan pertunjukkan wayang kulit dengan lakon Murwakala.

Masyarakat Banyumas percaya bahwa alam dan isinya harus diruwat supaya tanaman tumbuh subur dan memberikan rejeki, terhindar dari bencana dan goda, seperti banjir, gunung meletus, tanah longsor, dan lain-lain. 



Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia