Thursday, July 30, 2015
-
Inspirator adalah orang yang bisa memberi inspirasi dalam kehidupan, yang membuat kita terus semangat dalam menjalani hidup, Tokoh inspirator bangsa ternyata banyak sekali yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pemulung yang merupakan pahlawan lingkungan hidup. Mereka hampir tanpa kenal lelah dan bosan terus memunguti sampah setiap harinya. Sampah di sekitar kita, berupa sampah plastik, kardus bekas makanan, botol air mineral, kertas koran yang tidak lagi berguna, bekas - bekas besi yang tidak mudah di cerna oleh udara dan tanah dan aneka sampah lainnya yang mungkin bagi pemulung sangat berguna sekali guna menyambung hidupnya dan keluarga mereka.
Tokoh yang dapat menjadi inspirator bangsa tidak hanya orang yang telah meninggal, tetapi juga orang yang masih hidup, termasuk pelajar. Agar dapat menjadi inspirator bagi orang lain, semangat dan prestasi tokoh tersebut harus dapat menjadi contoh dan teladan. Peran inspirator sangat penting karena inspirator tersebutt dapat memotivasi untuk jangan pernah berhenti berusaha dalam menghadapi kerasnya kehidupan dimana tidak selamanya berada di situasi yang menyenangkan. Justru kita harus terus berjuang yaitu dengan berusaha keras mencari cara dan mencoba berbagai cara untuk mendapatkan hidup yang menyenangkan itu. Hal yang paling penting adalah tidak takut untuk hidup susah, karena biasanya inspirator banyak yang dulunya berasal dari orang susah. Berikut ini disajikan teks biografi tentang prestasi seorang pelajar yang hidup sebagai pemulung.
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Alur hidup Ni Wayan Mertayani dapat dikatakan hampir mirip dengan Anne Frank, wartawati keturunan Yahudi. Keduanya sama-sama hidup dalam tekanan, tapi penuh harapan dan cita-cita. Anne Frank hidup dan besar di bawah tekanan tentara nazi, sedangkan Mertayani hidup dan besar di bawah tekanan ekonomi. |
Peristiwa dan Masalah | Kondisi ekonomi yang sangat sulit memaksa Ni Wayan Mertayani harus dewasa di usianya yang masih 14 tahun. Pada pagi hari dia pergi ke sekolah di SMPN 2 Abang, Bali, kemudian dia membantu ibunya berjualan. Setelah itu, Mertayani mencari barang rongsokan di pinggir pantai. Hal itu dilakukannya sejak ayahnya meninggal. Ketika mencari barang rongsokan, Mertayani meminjam kamera foto milik Mrs. Dolly Amarhoseija, seorang wisatawan yang dikenalnya. Kemudian, dia membuat 15 foto dengan kamera itu. Hasil foto terakhirnya adalah sebuah potret pohon ubi karet dengan dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan, handuk berwarna merah jambu, dan baju hariannya yang dijemur di bawahnya. Dia tidak menyangka foto sederhana itu memikat 12 fotografer kelas dunia dan menjadi pemenang dalam World Press Photo yang diadakan oleh Yayasan Anne Frank di Belanda pada tahun 2009. Mertayani menjelaskan bahwa ayam yang ada dalam fotonya itu merupakan simbol diri dan kehidupannya. “Ayam itu kalau panas kepanasan, hujan kehujanan; sama seperti diri saya,” ujarnya. |
Reorientas | Ibu Mertayani sangat senang dengan prestasi yang dicapai anaknya. Apa yang dia yakini dan lakukan selama ini ternyata tidak sia-sia. Dia pun berharap, anaknya itu bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya. |
Untuk mengetahui pemahamanmu tentang makna yang terkandung di dalam teks “Gadis Pemulung Berprestasi Dunia” di atas, jawab pertanyaan berikut!
- Prestasi baik apa sajakah yang pernah diraih Ni Wayan Mertayani?(Pemenang world press photo yang diadakan oleh yayasan Anne Frank)
- Kapan dan di manakah prestasi tersebut diraih Ni Wayan Mertayani?(di belanda tahun 2009)
- Di manakah Ni Wayan Mertayani sekolah?(SMPN 2 Abang, Bali)
- Coba kamu ceritakan bagaimana Ni Wayan Mertayani dapat meraih prestasi baik?(Dia membuat 15 foto dengan kamera yang dipinjam dari seorang turis. Salah satu fotonya adalah sebuah potret pohon ubi karet dengan dahan tanpa daun yang tumbuh di depan rumahnya. Seekor ayam bertengger di salah satu dahan, handuk berwarna merah jambu, dan baju hariannya yang dijemur di bawahnya. Ayam yang ada dalam fotonya itu merupakan simbol diri dan kehidupannya yang kalau panas kepanasan, hujan kehujanan. Dia tidak menyangka foto sederhana itu memikat 12 fotografer kelas dunia dan menjadi pemenang dalam World Press Photo yang diadakan oleh Yayasan Anne Frank di Belanda pada tahun 2009)
- Apakah yang dikerjakan Ni Wayan Mertayani setelah pulang sekolah?(Dia membantu ibunya berjualan. Setelah itu, Mertayani mencari barang rongsokan di pinggir pantai)
- Bagaimana perasaan orang tua Ni Wayan Mertayani setelah anaknya memenangi lomba foto di Belanda?(Ibu Mertayani sangat senang dengan prestasi yang dicapai anaknya)
- Apakah prestasi terbaik yang pernah diraih Ni Wayan Mertayani?(Menjadi pemenang dalam World Press Photo)
- Pada teks nomor berapakah ditemukan informasi umum tentang Ni Wayan Mertayani?(1)
- Pada teks nomor berapakah ditemukan informasi tentang prestasi yang diraih atlet tersebut?(2)
- Gagasan apakah yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir?(Pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan, bahwa apa yang yakini dan lakukan Ibu Mertayani tidak sia-sia dan berharap, anaknya itu bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya)