-->

Arti Penting Hukum dalam Bermasyarakat dan Bernegara

Sebagai mahluk sosial manusia berhadapan dengan lingkungan masyarakat yang memiliki kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda. Manusia juga berhadapan dengan sesama manusia yang mempunyai kemerdekaan pribadi, kehendak dan perasaan. Setiap hari manusia saling berhubungan, saling kenal dan saling membutuhkan. Di dalam proses kemasyarakatan itu disamping saling bantu, tolong menolong, tidak jarang terjadi benturan antara satu sama lain, tidak jarang menimbulkan tindakan sewenang-wenang, diskriminatif ketidak adilan yang menggangu hak-hak orang lain dan menimbulkan perselisihan.

Jika warga masyarakat selalu berpegang pada hukum, maka di dalam pergaulan masyarakat akan terjadi suasana tertib dan teratur. Keberadaan hukum dalam pergaulan hidup bagi warga negara memiliki arti penting dalam membina kerukunan, keamanan, ketenteraman, dan keadilan. Beberapa arti penting hukum bagi masyarakat, yaitu:

1. Memberikan kepastian hukum bagi warga negara
Sebuah peraturan berfungsi untuk memberikan kepastian hukum bagi warga negara. Sebuah negara yang tidak memiliki kepastian hukum sudah pasti akan kacau. Semua orang dapat bertindak sesuka hatinya, berlaku hukum rimba. Siapa yang kuat akan menguasai yang lemah. Namun dengan adanya hukum maka akan terdapat kepastian hukum.

2. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara
Peraturan hukum juga berfungsi mengayomi dan melindungi hak-hak warga negara. Hak setiap orang secara kodrati sudah melekat pada diri manusia sebagai anugerah Tuhan. Hukum dibuat untuk menjamin agar hak tersebut terus dijaga. Dengan adanya hukum, orang tidak akan sesuka hati melanggar hak orang lain.

3. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara
Hukum juga berperan untuk memberikan rasa keadilan bagi warga negara. Hukum tidak hanya menciptakan ketertiban dan ketenteraman, namun juga keadilan bagi warga negara. Keadilan dapat diartikan sebagai dalam keadaan yang sama tiap orang harus menerima bagian yang sama pula. Juga berarti seseorang menerima sesuai dengan hak dan kewajibannya.

4. Menciptakan ketertiban dan ketenteraman
Pada akhirnya, hukum menjadi sangat penting karena hukum bisa menciptakan ketertiban dan keterteraman. Masyarakat akan tertib dan teratur apabila terdapat hukum dalam masyarakat yang ditaati oleh warganya.

Perilaku yang Sesuai dengan Hukum
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
  • Memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
  • Mempertahankan tertib hukum yang ada
  • Menegakkan kepastian hukum.
taat hukum
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yangberlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
  • Disenangi oleh masyarakt pada umumnya.
  • Tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Tidak menyinggung perasaan orang lain
  • Menciptakan keselarasan
  • Mencerminkan sikap sadar hukum
  • Mencerminkan kepatuhan terhadap hukum

Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita tampilkan dalam kehidupan sehari baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara. Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.
No.LingkunganBentuk Perilaku
1.Lingkungan keluarga
  1. Mematuhi perintah orang tua
  2. Ibadah tepat waktu
  3. Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan sebagainya
  4. Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga
2.Lingkungan sekolah
  1. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
  2. Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan
  3. Tidak mencontek ketika sedang ulangan
  4. Memperhatikan penjelasan guru
  5. Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku
  6. Tidak kesiangan
3.Lingkungan masyarakat
  1. Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat.
  2. Melaksanakan tugas ronda
  3. Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti
  4. Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah
  5. Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat seperti tawuran, judi, mabuk-mabukan dan sebagainya.
  6. Membayar iuran warga
4.Lingkungan Bangsa dan Negara
  1. Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
  2. Memiliki KTP
  3. Memiliki SIM
  4. Ikut serta dalam kegiatan Pemilihan Umum
  5. Membayar pajak
  6. Membayar retribusi parkir
  7. Membuang sampah pada tempatnya.

Perilaku yang Bertentangan Dengan Hukum Beserta Sanksinya
Perilaku yang bertentangan dengan hukum timbul sebagai akibat dari rendahnya kesadaran hukum. Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu:
  • 1) Pelanggaran hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai kebiasaan bahkan kebutuhan;
  • 2) Hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan.

Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan hukum yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
No.LingkunganBentuk Perilaku
1.Lingkungan keluarga
  1. Mengabaikan perintah orang tua
  2. Mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar
  3. Ibadah tidak tepat waktu
  4. Menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak
  5. Menonton tv sampai larut malam
  6. Bangun kesiangan
2.Lingkungan sekolah
  1. Mencontek ketika ulangan
  2. Datang ke sekolah terlambat
  3. Bolos mengikuti pelajaran
  4. Tidak memperhatikan penjelasan guru
  5. Berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah
3.Lingkungan masyarakat
  1. Melakukan perbuatan yang dilarang oleh norma yang berlaku di masyarakat
  2. Mangkir dari tugas ronda malam
  3. Tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas
  4. Mengkonsumsi obat-obat terlarang.
  5. Membuang sampah sembarangan
4.Lingkungan Bangsa dan Negara
  1. Tidak memiliki KTP dan  SIM
  2. Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
  3. Melakukan tindak pidana.
  4. Melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara
  5. Tidak berpartisipasi pada kegiatan Pemilihan Umum
  6. Merusak fasilitas negara dengan sengaja

Macam-Macam Sanksi
Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya, misalnya sanksi hukum, sanksi sosial, dan sanksi psikologis. Sifat dan jenis sanksi dari setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi dari segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.
No.NormaPengertianContohSanksi
1.AgamaPetunjuk hidup yang bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-utusan-Nya (Rasul/Nabi) yang berisi perintah, larangan atau anjuran-anjuranBeribadah, berbuat baik, dan  suka beramalTidak langsung, karena akan
diperoleh setelah meninggal dunia (pahala atau dosa)
2.KesusilaanPedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baik-buruknya suatu perbuatanBerlaku jujur, menghargai orang lainTidak tegas, karena hanya diri sendiri yanga merasakan (merasa bersalah, menyesal, malu dan sebagainya)
3.KesopananPedoman hidup yang timbul dari hasil pergaulan manusia di dalam masyarakatMenghormati orang yang lebih tua, tidak berkata kasar, menerima dengan tangan kananTidak tegas, tapi dapat diberikan oleh masyarakat dalam bentuk celaan, cemoohan atau pengucilan dalam pergaulan
4.HukumPedoman hidup yang dibuat oleh badan yang berwenang mengatur manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (berisi perintah dan larangan)Harus tertib, harus sesuai prosedurTegas dan nyata serta mengikat dan memaksa
bagi setiap orang tanpa kecuali.
Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia