Saturday, March 7, 2015
-
Drama merupakan sebuah karangan yang menggambarkan kehidupan atau watak manusia melalui tingkah laku yang dipentaskan. Drama disebut juga seni pertunjukkan atau teater. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media: di atas panggung, film, dan atau televisi. Di Indonesia, pertunjukan sejenis drama mempunyai istilah yang bermacam-macam. Seperti : Wayang orang, ketoprak, ludruk (di Jawa Tengah dan Jawa Timur), lenong (Betawi), randai (minang), reog (Jawa Barat), rangda (Bali) dan sebagainya.
Drama mengandung unsur – unsur dalam yang membangun naskah drama yang disebut unsur intrinsik. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah drama berwujud. Jika dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah naskah drama. Unsur-unsur intrinsik sebuah drama meliputi tokoh, alur, latar, tema, amanat, dan nilai:
Alur Alur disebut juga plot adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai dari awal pertunjukkan hingga berakhirnya pertunjukkan drama. Dalam alur drama ada istilah babak. Sebuah pertunjukan drama biasanya terdiri dari beberapa babak. Sebuah alur dapat dikelompokkan dalam beberapa tahapan, sebagai berikut.
- Pengenalan. Pengenalan merupakan bagian permulaan pementasan drama, pengenalan para tokoh (terutama tokoh utama), latar pentas, dan pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton.
- Pertikaian. Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok.
- Puncak, Pada tahap ini pelaku mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan keadaan dibina untuk menjadi lebih rumit lagi. Keadaan yang mulai rumit ini, berkembang hingga menjadi krisis. Pada tahap ini penonton dibuat berdebar, penasaran ingin mengetahui penyelesaiannya.
- Penyelesaian. Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan. Bahkan dapat pula diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong penonton untuk mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah cerita.
Secara sederhana, alur dibedakan menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Jenis alur ditentukan berdasarkan urutan penyajian peristiwa-peristiwa dalam cerita (drama). Jenis alur dibedakan menjadi:
- Alur maju, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara progresif/maju dari awal, tengah, hingga akhir.
- Alur mundur, jika peristiwa-peristiwa dalam drama disampaikan secara regresif/mundur yang diawali dari bagian penyelesaian, dan berangsurangsur mundur hingga ke bagian permulaan.
- Alur campuran, jika peristiwa-peristiwa disampaikan secara maju dan mundur.
Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang lebih menarik. Tema dikembangkan melalui alur dramatik melalui dialog tokoh-tokohnya. Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Tema merupakan ide pusat atau pikiran pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber konflik-konflik.
c. Tokoh dan Sifatnya
Tokoh dalam sebuah cerita drama adalah individu yang merupakan pelaku dalam cerita tersebut. Berdasarkan peranannya, dalam sebuah drama terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Berdasarkan fungsi tampilannya, dikenal tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh utama dibedakan menjadi tokoh yang berwatak atau berperilaku baik disebut tokoh prontagonis dan tokoh yang berwatak buruk atau berperilaku jahat disebut tokoh antagonis. Sifat atau watak tokoh dapat diketahui dari perkataan dan perbuatannya. Misalnya tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat.
d. Latar
Latar disebut juga setting yaitu gambaran tempat ,waktu dan segala situasi di tempat terjadinya peristiwa dalam drama atau cerita. Dalam sebuah pertunjukkan drama kehadiran latar atau setting dapat dilihat dari keadaan panggung seperti tata cahaya atau penampilan para tokohnya. Latar memberikan pijakan cerita dan kesan realistis kepada pembaca untuk menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Latar drama terdiri dari :
a. Latar waktu, misalnya, pagi hari, siang hari, malam hari.b. Latar tempat, misalnya, di rumah, di jalan, di sekolah, di pasar, dan sebagainya.
c. Latar suasana, misalnya suasana gembira, sedih, cemas, dan sebagainya
e. Amanat
Amanat artinya pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada orang yang menyaksikan pertunjukkan drama. Amanat sebuah drama disampaikan melalui tokoh drama (pelaku), baik melalui ucapan maupun perbuatan. Amanat berhubungan erat dengan tema. Amanat dapat dirumuskan setelah tema berhasil dirumuskan. Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang bersangkutan.
Contoh Soal 1 :
Pahami kutipan drama berikut !
Contoh Soal 1 :
Pahami kutipan drama berikut !
Ibu | : | Saya dengar Nana masuk rumah sakit, apa benar, La ? |
Lala | : | Benar Bu, kami akan menengok besok. |
Ibu | : | Nana sakit apa ? |
Lala | : | Nana sakit demam berdarah |
Adik | : | Kak, aku besok ikut menengok, ya !. |
Lala | : | Hus, anak kecil tidak bleh ikut ! |
Ibu | : | Adik di rumah saja sama ibu. |
Lala | : | Sebaiknya kami membawa apa Bu ? |
Ibu | : | Membawa jus jambu saja agar bisa membantu menaikkan trombosit. |
Lala | : | Ide yang bagus itu, Bu !. |
Tokoh utama dalam drama tersebut adalah tokoh yang sering muncul dalam sebuah cerita. Tokoh utama dalam drama di atas adalah ibu dan Lala.
Contoh Soal 2 :Pahami kutipan drama berikut !
Ani | : | Tolong Santi, tugasmu membersihkan papan tulis. Aku akan menyapu lantai dulu. |
Santi | : | Baiklah, Ani. Oh, ya. Andi belu datang ? Padahal dia anggota regu piket. |
Ani | : | Belum. Mungkin sebentar lagi Andi akan datang. Kita tunggu saja. |
Santi | : | Itu dia datang. Cepat Andi, tolong bersihkan meja dan bangku dengan kemoceng |
Andi | : | Baik, San. |
Latar tempat dalam kutipan drama di atas adalah di dalam ruang kelas. Papan tulis, meja dan bangku merupakan benda-benda yang terdapat di dalam ruang kelas.
Contoh Soal 3 :
Pahami kutipan drama berikut !
Amit | : | Di, kita berangkat sekolah sekarang. (Amir berdiri di depan pintu, lalu Dodi mendekat). |
Dodi | : | Maaf, Mir, tunggu sebentar. (Dodi menyuruh Amir duduk). |
Amir | : | Sebentar, apa lagi yang akan kau kerjakan ?. |
Dodi | : | Biasa, mengisi dua buah bak mandi setiap hari. |
Amanat dalam cuplikan drama di atas adalah menyelesaikan pekerjaan rumah dengan baik. Pesan tersebut terlihat pada ucapan tokoh Dodi yang akan mengusi dua buah bak mandi sebelum pergi.
Contoh Soal 4 :
Pahami kutipan drama berikut !
Edo | : | Mau pergi kemana, Yuk sore-sore begini ? |
Yayuk | : | Oh, aku mau ke rumah Tante Ita, tapi malah hujan. |
Edo | : | Akhir-akhir ini hujan sering turun, ya ! |
Budi | : | Ya, banjir pun disana-sini hingga merusak lingkungan |
Yayuk | : | Apa hubunganya Bud, banjir dengan orang-orang yang tidak peduli lingkungan ?. |
Budi | : | Ya, penyebab banjir tiada lain karena ulah manusia yang tidak peduli lingkungan. Manusia sering melakukan penebangan pohon di hutan. Pemerintah seharusnya menindak tegas oknum yang merusak alam tersebut. |
Yayuk | : | Jangan begitulah, mungkin mereka melakukan itu karena kebutuhan ekonomi. Kasihan mereka yang memang membutuhkan. |
Tokoh utama dalam kutipan drama tersebut adalah Budi dan Yayuk kedua tokoh tersebut banyak ambil bagian dalam cuplikan drama tersebut. Latar waktu dalam cuplikan drama tersebut adalah sore hari yang dapat dilihat dalam kalimat yang diucapkan Edo "Mau pergi ke mana, Yuk sore-sore begini ? Amanat yang terkandung dalam penggalan drama tersebut adalah semua aorang harus peduli lingkungan.