Saturday, March 19, 2016
-
Mengolah gerak dalam tari tradisional memerlukan kecerdasan pengetahuan dan keterampilan, terutama proses latihan yang dilakukan secara berulang-ulang. Oleh karena dalam tari tradisional terdapat pakem gerak atau patokan gerak (ukuran bentuk gerak) yang memiliki ukuran tertentu yang disebut bentuk kualitas gerak. Mengolah gerakan dapat dilakukan dengan mengubah cepat lambatnya gerakan, memperbesar atau memperkecil ruang gerak penari serta penggunaan tenaga. Penari dapat mengolah gerak berdasarkan pola iringan yaitu pola iringan lambat, sedang dan cepat. Pola iringan ini ditunjukkan dari banyak atau sedikitnya jumlah hitungan. Salah satu tarian yang akan dipelajari saat ini adalah tari blantek.
Tari blantek adalah salah satu tari kreasi baru Jawa Barat yang mengembangkan gerak-gerak dari beberapa jenis tari rakyat di Jawa Barat dan memiliki keanekaragaman bentuk penyajian. Kentalnya warna seni pertunjukan topeng Betawi sehingga mampu membedakan karakter tari rakyat lainnya yang berkembang di Jawa Barat.
Tari Blantek berasal dari kesenian Blantek dari Daerah Bogor, atau sering juga disebut sebagai topeng Blantek. Kesenian Blantek dalam penyajiannya memasukkan unsur-unsur kesenian lain seperti rebana, ketuk tilu, dan topeng. Kesenian Blantek melalui beberapa tahapan. Tahap pertama berupa pembacaan dzikir atau puji-pujian yang diiringi rebana biang yang disajikan pada acara-acara ritual agama Islam di daerah Pondok Rajeg Ciseeng, Bojong Gedeh, Ciganjur, Bintaro, Sawangan dan Parung Bogor. Tahap kedua masuknya tari Blanggo atau Pencak Silat Betawi dan Gisauw (Pencak Cina). Dengan masuknya unsur pencak tersebut membuat kesenian Blantek tidak lagi hanya dipertunjukan pada acara ritual agama islam, tapi dipentaskan juga pada acara-acara hajatan. Dalam perkembangannya, tari ini kemudian menjadi tarian penyambutan tamu.
Beberapa gerakan dalam tari kreasi Blantek antara lain sebagai berikut.
Tari Blantek berasal dari kesenian Blantek dari Daerah Bogor, atau sering juga disebut sebagai topeng Blantek. Kesenian Blantek dalam penyajiannya memasukkan unsur-unsur kesenian lain seperti rebana, ketuk tilu, dan topeng. Kesenian Blantek melalui beberapa tahapan. Tahap pertama berupa pembacaan dzikir atau puji-pujian yang diiringi rebana biang yang disajikan pada acara-acara ritual agama Islam di daerah Pondok Rajeg Ciseeng, Bojong Gedeh, Ciganjur, Bintaro, Sawangan dan Parung Bogor. Tahap kedua masuknya tari Blanggo atau Pencak Silat Betawi dan Gisauw (Pencak Cina). Dengan masuknya unsur pencak tersebut membuat kesenian Blantek tidak lagi hanya dipertunjukan pada acara ritual agama islam, tapi dipentaskan juga pada acara-acara hajatan. Dalam perkembangannya, tari ini kemudian menjadi tarian penyambutan tamu.
Beberapa gerakan dalam tari kreasi Blantek antara lain sebagai berikut.
No. | Ragam Gerak | Deskripasi | Hitungan |
---|---|---|---|
1. | Lenggang manis | Telapak kaki adeg-adeg kembar, posisi badan rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, tangan kanan di pinggang, pandang ke depan, langkah kaki kiri, sikut kiri di tekuk, punggung tangan menghadap ke depan, langkah kaki kanan bersamaan dengan sikut kiri lurus kesamping kiri, tarik ke atas dilakukan | 1 x 8 |
2. | Goyang Pundak | Sikap kaki adeg-adeg kembar, badan rengkuh, tangan kiri lurus ke samping kiri, pundak bergerak ke arah samping kanan-kiri sebanyak hitungan | 1 x 8 +4 |
3. | Ulap-ulap | Kedua tangan di atas kepala, kedua sikut tangan dan kiri bergerak ke arah kanan bersamaan dengan lontang kanan kiri di atas kepala, kaki kanan dan kiri mundur secara bergantian. | 1 x 8 |
4. | Koma putes | Kedua kaki adeg-adeg kembar, badan rengkuh, kedua tangan masing-masing lurus ke samping kanan dan kiri, bersamaan dengan irama gong ke dua lengan ukel. | 1 x 8 |
5. | Selancar biasa | Dimulai dari sikap adeg-adeg, kedua tangan di samping kanan dan kiri, kaki kanan langkah ke depan, lengan kiri di tekuk, pergelangan tangan di ukel,telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke arah kiri,kanan dengan jari mengarah ke atas, kaki kiri melangkah ke depan, lengan kiri ke samping kiri, tari ke atas, lengan tangan di tekuk, pergelangan tangan di ukel, telapak tangan menghadap ke atas, kepala menoleh ke kanan,di lakukan berulang | 2 x 8+4 |
6. | Selancar kagok | Kaki kiri langkah serong kanan, telapak tangan di pundak sikut lurus ke samping kanan, tangan kiri lurus ke samping kiri tari ke atas, kaki kanan di belakang, langkah kaki kanan serong kiri, telapak tangan kiri di pundak kiri, sikut kiri lurus ke samping kiri, tangan kanan lurus ke samping kanan, jari lurus ke atas, ulap-ulap 3x, cindek, ngobok, bersamaan dengan gitek, tangan kiri kepret sampur, dilakukan 3x berulang. | 1 x 8 |
7. | Kewer | Kedua kaki berjalan melingkar, tangan kiri di pinggang, tangan kanan tepak bahu sebanyak hitungan | 2 x 8 |
8. | Mincid I | Posisi kaki nyasang kanan di depan, kaki kiri di belakang, badan rengkuh, lengan kanan di depan perut, telapak tangan menghadap ke atas, sikut ke belakang lengan ke depan, telapak tangan kedepan, jari lurus ke samping kanan, kaki berjalan di tempat sebanyak hitungan | 2 x 8 |
9. | Mincid cepat | Uraian sama dengan mincid I dan 2, yang membedakan tempo lebih cepat . | 1 x 8 |
10. | Silat tepak dua | Kaki kanan jinjit, tangan kanan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut dengan jari mengarah ke atas, tangkis, nahan kanan kiri, belenggo. | 2 x 8 |
11. | Belenggo. | Kaki kanan napak, kaki kiri jinjit, tangan kanan lurus ke bawah, tangan kiri depan perut, jari ke atas, kaki bergerak, jinjit dengan arah berputar. | 1 x 8 |
12. | Silat tepak satu | Kedua kaki jinjit, tangan kanan lurus kedepan, tangan kiri lurus di depan dada, tanggkis tangan bawah tangkis kiri bawah, ke empat arah cindek. | 2 x 8 |
13. | Goyang kepala | Kedua kaki silang, kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang, posisi jinjit, rengkuh, kedua tangan masing-masing di samping, jari ke atas, kepala bergerak ke kanan dan kiri | 1 x 8 |
Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuknberlatih dengan keras. Memiliki keinginan untuk bertanya pada guru dan teman, disiplin dalam berlatih, dapat bekerja sama dengan teman kelompok belajar merupakan modal dasar kuat untuk dapat meraih keinginan dalam menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru.