Sunday, February 14, 2016
-
Prokariota terbagi menjadi dua domain: archaea dan bakteri. Archaebacteria adalah prokariota pertama dan tinggal di lingkungan yang ekstrim. Mereka memiliki beberapa hal yang sama dengan bakteri dan beberapa hal dengan organisme eukariotik. Prokariota Eubacteria adalah bakteri yang sejati. Mereka memiliki peran yang tak terhitung jumlahnya, termasuk dekomposisi dan daur ulang nutrisi, pencernaan dan penyakit. Bakteri berperan besar dalam kehidupan, baik menguntungkan maupun merugikan. Menguntungkan misalnya dalam produksi bahan makanan, penghasil antibiotik, dan penyubur tanah. Merugikan misalnya merusak bahan makanan, menyerang tanaman, dan penyebab penyakit.
Prokariota adalah organisme paling banyak yang ada di bumi, yang paling awal muncul, mereka adalah bentuk pertama dari kehidupan. Prokariota adalah organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran nukleus. Prokariota telah berevolusi menjadi beberapa bentuk, dan sekarang menjadi bagian dari setiap kehidupan di bumi.
Prokariota mempunyai sedikit perbedaan morfologi yang dapat digunakan untuk mengelompokkannya, prokariota tidak bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Secara tradisional telah dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi molekuler. Prokariota mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Tidak mempunyai membran nukleus.
- Mempunyai ribosom yang berbeda dengan eukariot.
- Hampir semua prokariota lebih kecil dari eukariota yang paling kecil.
- Bersel tunggal (uniseluler).
Dengan membandingkan ribosom RNA, para ilmuwan telah menemukan bahwa ada 2 tipe yang berbeda dari prokariota, yaitu: Archaeobacteria dan Eubacteria (bakteri).
B. Archaeobacteria
Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Archaeobacteria termasuk kelompok prokariotik. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga kelompok dari Archaeobacteria, yaitu methanogens, halophiles, dan thermophiles.
C. Eubacteria (Bakteri)
No. | Kelas | Keterangan |
---|---|---|
1. | Ciri-ciri Archaeobacteria | Archaeobacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
|
2. | Habitat Archaeobacteria | Pada prinsipnya habitat Archaeobacteria di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi dan asam. Tetapi biasanya Archaeobacteria dikelompokkan berdasarkan habitatnya, yaitu:
|
3. | Bentuk Archaeobacteria | Bentuk Archaeobacteria bervariasi, seperti berbentuk bola, batang, spiral, cuping, dan empat persegi panjang. Bentuk-bentuk yang berbeda ini menunjukkan perbedaan tipe metabolismenya. |
4. | Klasifikasi Archaeobacteria | Menurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaeobacteria dibagi menjadi beberapa phylum, yaitu:
|
5. | Struktur Archaeobacteria | Dinding sel Archaeobacteria tidak mempunyai peptidoglikan, dinding selnya tipis, jika dikelompokkan berdasarkan teknik pewarnaan Gram (Gram stain) maka Archaeobacteria termasuk bakteri Gram negatif. |
Awalan Eu pada kata Eubacteria berarti sesungguhnya. Jadi, Eubacteria berarti bakteri yang sesungguhnya. Selanjutnya disebut bakteri saja atau bisa disebut dengan kuman atau basil.
No. | Kelas | Keterangan |
---|---|---|
1. | Ciri-ciri Eubacteria | Eubacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
|
2. | Gram Stain (Pewarnaan Gram) | Pada tahun 1884 Christian Joachim Gram, seorang ahli bakteriologi asal Denmark menemukan teknik Gram Stain (pewarnaan gram). Sel bakteri diwarnai dengan kristal violet atau pewarna ungu dan kemudian dicuci dengan alkohol atau aseton. Bakteri yang warna ungunya tidak luntur disebut bakteri gram positif. sedangkan bakteri yang warna ungunya luntur disebut bakteri gram negatif. Bakteri yang dinding selnya tipis ini selanjutnya diwarnai dengan safranin atau pewarna merah. |
3. | Reproduksi Eubacteria | Reproduksi bakteri pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu bakteri membelah menjadi 2 dan seterusnya. Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual. Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:
|
4. | Klasifikasi Eubacteria | Bakteri dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara: a. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya 1) Bakteri heterotrof Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C). Dibedakan menjadi 2, yaitu:
Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon (C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat). Dibedakan menjadi:
|
5. | Struktur Sel Eubacteria | Struktur selnya terdiri atas: a. Bagian sel sebagai penutup sel
Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel bakteri tidak mengandung organel retikulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi bakteri mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetik berupa ADN atau kromosom di daerah sitoplasma tidak memiliki membran inti. |