Monday, July 20, 2015
-
Pada Kurikulum 2013, pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP berbasis teks. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.
Pembelajaran berbasis teks tersebut sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dari kompetensi inti (KI) 3 (pengetahuan) dan KD dari KI 4 (keterampilan). Jenis teks yang diberikan di SMP kelas VII adalah teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan teks cerita pendek.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks inilah salah satu hal yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya (KTSP). Pada kurikulum sebelumnya, pembelajaran Bahasa Indonesia adalah mengajarkan empat keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut masing-masing dijabarkan menjadi KD unsur bahasa dan KD unsur sastra. Karena itu, pembelajaran keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut diajarkan secara seimbang dan terpadu dengan unsur kesastraan dan kebahasaan.
Pembelajaran sastra di SMP diberikan pada masing-masing semester melalui empat aspek keterampilan berbahasa. Pembelajaran sastra yang diberikan di kelas VII semester 1 adalah mendengarkan pembacaan puisi, menanggapi pembacaan cerpen, membaca indah puisi, dan menulis kreatif puisi. Selanjutnya di semester 2 adalah mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan, bercerita, menceritakan kembali cerita anak yang dibaca, menulis pantun dan dongeng. Jadi, di kelas VII sastra yang diberikan adalah tentang puisi, cerpen, dongeng, cerita anak, dan pantun.
Aspek Kebahasaan Kisah Seekor Keledai
A. Memahami Makna Kata
B. Melengkapi kalimat rumpang dengan konjungsi
Aspek Kebahasaan Kisah Seekor Keledai
Struktur Teks | Kalimat |
Orientasi | Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan. Pada hari berikutnya, pedagang kembali membawa muatan garam. Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke dalam air. Akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara itu. |
Komplikasi | Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut kembali ke pasar. Keledai tersebut dimuati dengan keranjang-keranjang yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di tengah sungai, keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri. Namun, saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, keledai menjadi sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya pulang ke rumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari sebelumnya. Spons yang dimuatnya menyerap air sungai dan menambah berat beban. |
Resolusi | Tidak setiap cara dapat dilakukan pada situasi atau kondisi yang sama. Keledai menerapkan cara di setiap kondisi. Pada akhirnya, hal itu membuat keadaannya tidak seperti yang diinginkannya. |
A. Memahami Makna Kata
Pahamilah makna kata di dalam teks dengan mengetahui definisi dari kata-kata yang terdapat di dalam teks!
- Keledai adalah binatang berkuku satu bertelinga panjang dan mirip kuda kecil
- Tergelincir adalah terpeleset atau terjerumus
- Muatan adalah barang yang diangkut oleh kendaraan
- Beban adalah barang yang berat
- Keranjang adalah bakul besar yang anyamannya kasar kasar
B. Melengkapi kalimat rumpang dengan konjungsi
Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, Ketika keledainya tergelincir dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut. Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai. Keledai merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu membuat keledai merasa sangat gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan mereka.
C. Menjawab Pertanyaan
- Siapakah tokoh yang ada dalam cerita tersebut?(Keledai dan Pedagang)
- Kapankah peristiwa dalam cerita itu terjadi?(Suatu hari)
- Di manakah peristiwa itu berlangsung?(Di pasar dan sungai yang dangkal)
- Apakah yang menyebabkan peristiwa itu terjadi?(Keledai tergelincir dan kehilangan muatan garamnya)
- Bagaimanakah peristiwa itu terjadi?(Keledai sengaja menjatuhkan diri agar muatannya berkurang dan bebannya menjadi lebih ringan