Wednesday, March 18, 2015
-
Menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-lembaran secara tindih-menindih dan silang-menyilang. Bilah atau lembaran-lembaran yang diatur tersebut dapat berupa bambu, daun pandan, janur, kertas, rotan, atau kulit binatang, dan bahan yang lainnya. Masyarakat di daerah pedesaan masih banyak yang melakukan pekerjaan menganyam. Mereka membuat hiasan dinding, alat dapur, tikar, dinding anyaman bambu, dan peralatan rumah tanggayang lainnya untuk dipakai sendiri atau untuk dijual.
Pemilihan bahan untuk berkarya kerajinan anyaman perlu memperhatikan fungsi dan keindahan benda yang akan dibuat. Pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan benda anyaman mudah rusak. Benda anyaman mungkin juga tidak indah, dan tidak aman untuk digunakan. Sebagai contoh untuk membuat keranjang dan bakul dipilih bahan bambu, karena selain kuat bambu juga mudah dibentuk. Bambu bersifat lunak, mudah dihaluskan dengan pi au atau ampelas. Oleh karena itu, keranjang dan bakul bambu aman digunakan, kuat, dan indah. Bayangkan jika keranjang dan bakul nasi dibuat dari daun kelapa atau kertas. Walaupun keran jang atau bakul nasi tersebut terlihat indah tetapi tidak dapat digunakan karena tidak kuat.
Selongsong ketupat juga dibuat dengan teknik menganyam. Bahan yang baik untuk membuat selongsong ketupat yaitu janur, daun pandan, dan daun lontar. Bahan-bahan tersebut mu dah dianyam
dan aman. Kerajinan anyaman janur selain selongsong ketupat yaitu kisa (tempat ayam) dan anyaman dekorasi pesta perkawinan.
Anyaman dari bahan kertas hanya tepat dan baik digunakan untuk membuat hiasan dinding, hiasan pigura, dan hiasan bendabenda kerajinan seperti tempat pensil atau sampul buku.
Keindahan Karya Kerajinan Anyaman
Keindahan anyaman dapat dilihat pada motif anyaman, bentuk benda anyaman, serta tekstur bahan anyaman. Sebagai contoh dua benda anyaman, satu benda dianyam dengan anyaman dasar tunggal, dan satu lagi dianyam dengan anyaman kombinasi. Benda anyaman dengan motif anyaman kombinasi tampak lebih indah dan menarik dari pada anyaman dengan motif anyaman dasar tunggal.
Tekstur (sifat halus dan kasar) bahan anyaman pun menentukan keindahan benda anyaman. Akar wangi dapat dijadikan taplak meja, tas, dan kantong ponsel anyaman yang menawan. Tekstur akar wangi yang kasar membuat benda anyaman dari akar wangi tampak menawan. Saat ini, selain membuat variasi motif dan bahan, orang juga mewarnai bahan yang hendak dianyam. Bahan anyaman yang biasa dicelup dalam pewarna antara lain daun pandan dan mendong, lembaran bambu, dan akar wangi.
Kekuatan Karya Kerajinan Anyaman
Kekuatan benda kerajinan menentukan keawetan, dalam pembuatan benda kerajinan kekuatan perlu diperhatikan. Kekuatan benda anyaman ditentukan oleh jenis bahan serta teknik menganyam. Sebagai contoh untuk membuat tikar. Bahan yang kuat dan tepat yaitu daun pandan dan mendong. Daun pandan dan daun mendong yang sudah dikeringkan memiliki tekstur yang halus, ulet (jawa), dan cukup tahan terhadap air. Sifat bahan yang ulet dan tahan air memungkin kan tikar pandan/mendong dicuci berkali-kali.
Lain halnya dengan keranjang pakaian. Keranjang pakaian lebih banyak dibuat dari bahan rotan. Alasannya yaitu, rotan kuat, ulet, halus, mudah dibentuk, serta tahan terhadap air. Sifat rotan yang kuat, ulet, dan tahan air membuat keranjang pakaian awet atau tahan lama. Bahan selain rotan yang memiliki sifat yang hampir sama yaitu bambu. Oleh karena itu, bambu juga sering dibuat benda kerajinan seperti keranjang sampah, keranjang pakaian, tempat hantaran, dan sebagainya.
Kesesuaian Bahan Kerajinan Anyaman
Dinding anyaman biasa disebut juga gedhek. Dinding anyaman ini berfungsi sebagai penutup ruang, agar tidak terlihat dari luar, serta melindungi penghuni rumah dari hujan dan angin. Oleh karena itu bahan yang digunakan harus kuat, tahan air, mudah dibentuk/ dianyam, serta aman bagi manusia.
Bahan yang memiliki sifat-sifat tersebut di antaranya bambu dan rotan. Namun, selama ini kebanyakan orang lebih banyak menggunakan bahan bambu. Alasannya, mungkin karena bambu lebih mudah ditemukan, dan harganya pun lebih murah.
Di pedesaan dan di daerah-daerah pedalaman, ada juga yang membuat dinding anyaman dari daun kelapa. Walaupun daun kelapa bisa dianyam dan dijadikan dinding, namun kurang kuat. Selain itu, anyaman daun kelapa tidak mempunyai ketahan an yang baik terhadap cuaca (air hujan dan panas matahari), daun kelapa mudah rapuh.
Lain halnya kursi anyaman. Kursi anyaman lebih banyak dibuat dari rotan, sebab rotan kuat dan memiliki permukaan yang halus dan licin. Sifat rotan yang kuat memungkinkan kursi menahan beban berat. Permukaan rotan yang halus dan licin juga membuat kursi aman untuk diduduki.
Membuat Anyaman
Anyaman dapat dibuat dari bahan alam seperti daun pandan, daun lontar, janur, bambu, dan rotan. Bahan buatan yang dapat dianyam yaitu kertas, kulit sintetis, kain, pita jepang, dan mika.
Siapkan alat dan bahan seperti kertas warna-warni, lem, gunting, cutter, penggaris, dan pensil.
- Siapkan kertas yang berbeda warna. Satu kertas sebagai lungsin dan lainnya sebagai pakan. Buatlah lungsin dengan jarak teratur.
- Masukkan pakan ke dalam lungsin secara berselang-seling. Kemudian, lanjutkan memasukkan pakan berikutnya dari celah lungsin yang berbeda sampai selesai
Membuat Benda Pakai dari Anyaman
Semua jenis benda yang dikenakan di tubuh atau dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makan, minum, atau beribadah disebut benda pakai. Ada bermacam-macam benda pakai yang dibuat dari anyaman, misalnya tudung saji, nyiru, topi, kipas, kap lampu, dan tas.