-->

Menyanyikan Lagu Daerah Nusantara

Menyanyikan Lagu Daerah Nusantara
Under Post Ads
Negara indonesia memiliki kekayaan lagu-lagu daerah yang sangat beragam. Negara indonesia terdiri berbagai suku bangsa yang memiliki budaya daerah masing-masing. Hampir diseluruh daerah di Nusantara memiliki lagu derah yang berakar pada budaya seetempat. Berbagai jenis lagu daerah yang terdapat di Nusantara memiliki keunikannya tersendiri. Keunikan tersebut berkaitan erat dengan budaya yang dianut masyarakat setempat. Ada lagu-lagu daerah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu daerah. Ada pula lagu daerah yang berisi ajaran moral, ungkapan perasaan cinta, bahkan lagu daerah yang berfungsi sebagai sarana ritual istiadat.

Ketika menyanyikan lagu-lagu daerah tersebut biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Salah satu jenis alat musik yang digunakan untuk mengiringi lagu daerah adalah alat musik ritmis. Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak mempunyai nada atau nada yang dihasilkan bukanlah nada tetap, alatmusik ritmis mempunyai fungsi sebagai alat musik pengiring dan juga digunakan untuk mengatur tempo lagu. Pada lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato yang berasal dari Sumatera Barat dapat diiringi dengan Gandang Tabuik. yang merupakan alat musik ritmis yang berasal dari Sumatera Barat.

Untuk dapat menyanyikan kedua lagu daerah tersebut dapat dilakukan dengan cara seperti di bawah ini :
  • Pelajarilah lagu tersebut dengan saksama.
  • Carilah birama lagu tersebut dan kenalilah tempo lagunya.
  • Pilihlah alat musik ritmis yang akan dimainkan untuk mengiringi lagu tersebut.
  • Pelajari tempo dan ketukan lagu tersebut.
  • Lalu cobalah memainkan alat musik ritmis sesuai temponya.
  • Bernyanyilah dengan penuh penghayatan dan perhatikan tempo lagu melalui iringan alat musik ritmis yang kamu mainkan
Berikut ini lirik lagu Ampar-ampar Pisang dan lagu Kampuang Nan Jauh Di Mato dalam bahasa daerah setempat dan dalam Bahasa Indonesia.
Bahasa DaerahBahasa Indonesia
Kampuang nan jauah di mato
Gunuang Sansai bakuliliang
Takana jo kawan-kawan nan lamo
Sangkek Basuliang-suliang
Panduduaknya nan elok nan
suko bagotong royong
Kok susah samo samo diraso
Den takana jo kampuang
Takana jo kampuang
Induak Ayah Adiak sadonyo
Raso Maimbau-imbau Den pulang
Den takana jo kampuang
Kampung halaman yang jauh di mata
Gunung banyak sekelilingnya
Terkenang pada kawan-kawan lama
Saat aku bersuling-suling (memainkan suling)
Penduduknya yang baik
Yang suka bergotong royong
kalau susah sama-sama dirasa
Aku teringat pada kampung
Terkenang pada kampung halaman
Ibu ayah adik semuanya
Serasa memanggil aku pulang
Aku teringat pada kampung2

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Bengkok dimakan api
apinya canculupan
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga ricak mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi tanduk sapi kulibir bawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang

susun-susun pisang
pisangku belum masak
masak sebutir (sebuah), dipenuhi bari-bari
masak sebutir (sebuah), dipenuhi bari-bari
manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah)
Patah kayu yang bengkok
yang bengkok dilalap api
apinya hampir padam
siapa kaki yang buntung, berarti dimakan oleh bidawang
mangaricak, mangaricak (bunyi kayu yang patah diseruduk sapi)
patah kayu yang bengkok
diseruduk sapi, diseruduk sapi, kulit bawang

Isi dari lagu ampar-ampar pisang menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang. Binatang ini dikenal masyarakat Kalimantan dengan nama bari bari. Pada akhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (lihat kata “dikitip bidawang”) yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.

Lagu kampuang nan jauh dimato adalah lagu yang berasal dari daerah Padang/Minang (Sumatera Barat). Lagu ini menceritakan tentang kampung Minang yang indah dengan penduduknya yang cantik dan tampan dengan kebiasaan bergotong royong, sehingga menimbulkan kerinduan untuk pulang dan bertemu dengan kerabat dan handai taulan.

Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia