-->

Keterampilan Renang Gaya Dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak yang sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Beberapa keterampilan yang perlu dipelajari dalam renang gaya dada antara lain sebagai berikut.

a. Gerakan kaki
Dalam gaya dada, gerakan kaki mengambil peran yang sangat signifikan dalam menciptakan gaya dorong kedepan. Gerakan kaki dalam gaya dada secara umum adalah posisi rapat lurus, kaki ditekuk, kedua kaki direnggangkan, kedua kaki diluruskan dan dirapatkan kembali (dilakukan secara akseleratif) sehingga kembali pada posisi lurus rapat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan gerakan kaki agar hasil gerakan maksimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
  1. Gerak kaki pada gaya dada saat ini adalah gerakan kaki yang cenderung membentuk gerak kaki gaya dolphin, dimana pada saat fase istirahat yaitu fase ketika kedua tungkai kaki bagian bawah ditarik serentak mendekati pinggul dan kemudian setelah fase itu dikerjakan pergelangan kedua kaki diputar mengarah keluar hingga membentuk sudut lebih kurang limapuluh derajat, kemudian dari posisi ini kedua kaki melakukan gerak menginjak dan diakhiri dengan menendang sehingga kedua kaki bertemu lurus kebelakang.
  2. Beberapa perenang ada yang melakukan akhir dari gerakan kaki menginjak dan menendang itu hingga tumit kaki sedikit naik keatas permukan air, hal ini disebabkan kaki yang bersangkutan sangat lentur/flexible.
  3. Keuntungan yang diperoleh oleh perenang yang mempunyai kelenturan kaki tinggi, biasanya dimanfaatkan pada akhir dari lecutan dengan membuat gerak kaki dolpin di bawah permukan air.
  4. Usahakan pada saat kedua kaki ditarik mendekati pinggul dilakukan semaksimal mungkin, sehingga sikap ini dapat melakukan rangkaian gerak berikutnya dengan lebih kuat. Apabila pada waktu melakukan gerak menarik tungkai kaki bawah agak berat dilakukan, maka gerak itu dikerjakan dengan bantuan sedikit kedua belah paha dibuka.
  5. Meningkatkan kecepatan pada saat melakukan gerak kaki adalah sangat diperlukan dan penting. Kaki akan mendapat akselerasi dan mencapai tingkat kecepatan maksimum, hanya karena kedua kaki setelah mengerjakan tendangan dan menutup lurus di belakang. Gerak yang dilakukan kaki itu akan memproduksi tenaga gaya angkat ke arah depan.
gaya dada
b. Gerakan tangan
Secara umum cara melakukan gerakan lengan adalah kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengan kedua lengan lebih lebar dari bahu, akhir dari sikap membuka mengambil sikap untuk melakukakan tarikan pull dengan sikap tinggi dan tetap di bawah permukaan air saat kedua lengan saling bertemu lanjutkan dengan mengepit kedua siku pada satu bidang datar. Beberapa keterampilan renang  yang harus dikuasai adalah sebagai berikut
  1. Gerakan tangan tidak menggunakan dorongan/push (outward and catch-pull recovery atau fase membuka atau menangkap- fase menarik - fase istirahat). Pada dasarnya gerakan tangan terdiri dari : Fase istirahat (recovery), saat kedua lengan lurus di depan. Fase membuka keluar (outward), saat kedua tangan membuka keluar hingga lebih lebar dari perpanjangan garis bahu. Fase menangkap (catch), fase ini dilakukan setelah akhir dari melakukan fase membuka, dimana saat mengerjakan fase ini usahakan sikut tinggi (high elbow) untuk memutar pergelangan tangan.
  2. Gerakan tangan menggunakan dorongan; menggunakan fase mendorong (push), dengan rangkaian fase membuka dan menangkap–fase menarik–fase mendorong–fase istirahat (outward and catch–pull–push–recovery). Pada fase istirahat (recovery), saat kedua tangan lurus di depan. Pada dasarnya rotasi tangan terdiri dari : Fase membuka keluar (outward), saat dimana kedua tangan membuka kesamping hingga memperpanjang garis bahu sudut yang di bentuk antara telapak tangan dengan permukaan air pada saat menyapu keluar adalah 30-45 derajat. Fase mendorong ke dalam (push) fase ini dilakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar, dimana saat melakukan fase mendorong kedua telapak tangan saling berhadapan serentak dengan menutup telapak tangan hingga bertemu, kedua siku dengan juga menutup keduanya bertemu pada saat garis lurus di bawah dagu.
  3. Memodifikasi gerak gaya dada dengan sedikit mengubah pada saat tangan akan melakukan fase mendorong diubah menjadi fase menyapu ke dalam (in ward sweep) dimana sapuan dari telapak tangan itu bertemu di depan hingga lengan membentuk paru lembing. Fase istirahat dan fase membuka keluar tetap sama dan perbedaanya terletak pada fase mendorong, fase menutup ke dalam dilakukan setelah berakhirnya fase membuka keluar dilanjutkan dengan melakukan sapuan atau ayunan dimana kedua belah siku tidak perlu bertemu dan cukup hanya kedua telapak tangan. Agar diperhatikan pada saat melakukan sapuan ke dalam posisi telapak tangan dengan air membentuk sudut antara 30-45 derajat atau rata-rata 40 derajat.

c. Pernafasan
Teknik bernafas dalam renang gaya dada banyak menentukan koordinasi gerak lengan dan kaki. Satu napas diambil pada pertengahan setiap kayuhan. Gerakan lengan pada akhir gerakan (ketika ditarik ke sisi) dengan sendirinya akan mengangkat kepala keluar dari air, pada saat itulah perenang harus mengambil napas. Bentuk bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk melatih pernapasan antara lain sebagai berikut:
  1. Di kolam dangkal : membelakangi dinding atau menghadap dinding kedua lengan dilipat di belakang punggung, lakukan irama mengambil nafas dari permukaan air melalui mulut dengan sikap pandangan ke depan, dimana dada sedikit diangkat, kemudian masukan bagian muka ke permukaan air dengan menundukan kepala. Buanglah sisa-sisa pembakaran di bawah permukaan air melalui hidung. Latihlah rangkaian gerak ini hingga menjadi terbiasa.
  2. Untuk memperoleh gerak pernafasan baik pada gaya dada, cukup dikombinasikan dengan kaki.
Pengambilan napas dalam renang gaya dada dilakukan bersamaan dengan gerakan lengan. Pengambilan napas dilakukan pada saat mengangkat kepala keluar dari permukaan air, sedangkan untuk mengeluarkan napas dilakukan ketika kepala masuk ke dalam air. Pada akhir gerakan menarik oleh kedua tangan, kepala diangkat sampai mulut berada di atas permukaan air untuk segera mengambil napas. Sementara itu, ketika kedua tangan diluruskan kembali, kepala masuk kembali ke dalam air dan pada saat itu mengeluarkan napas. Pengambilan napas renang gaya dada dilakukan melalui mulut atau mulut dan hidung.

d. Koordinasi kaki-nafas
Koordinasi gerak antara kaki dengan nafas dikerjakan dengan dua pendapat, ada yang mengerjakan kepala sebagai kendali, dimana kepala diangkat kedua kaki mengikuti dengan menarik kearah pinggul dan kepala kembali masuk permukaan air, kedua kaki melalui sikap kedua pergelangan kaki mengarah keluar mengerjakan injakan dan tendangan hingga berakhir lurus ke belakang. Pendapat lain dan juga banyak dikerjakan yaitu, saat kedua kaki mengerjakan proses menginjak dan menendang hingga lurus ke belakang, kepala diangkat dan selanjutnya kepala masuk kepermukaan air justru kedua kaki ditarik mendekati pinggul (saat melakukan fase istirahat).

e. Koordinasi nafas – tangan
Secara umum koordinasi napas dan tangan perlu memperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini.
  1. Pada saat ambil nafas dilakukan pada saat tangan melakukan akhir fase menarik.
  2. Atau saat ambil nafas dilakukan pada saat melakukan fase mendorong.
  3. Atau mengambil nafas dilakukan pada saat melakukan sapuan tangan ke dalam.

f. Gerak (kordinasi kaki – nafas – tangan.
Secara umum gerak kordinasi kaki-nafas-tangan dilakukan dengan cara gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian. Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan, kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas. Beberapa bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk melatih gerak koordinasi kaki-napas-tangan antara lain sebagai berikut.
  1. Dapat diberikan dengan bentuk latihan gerak koordinasi kali – nafas – tangan.
  2. Pada saat tertentu diusahakan tidak banyak menggunakan papan

g. Perbaikan gaya
Seperti pada gaya renang yang lain-lainya, maka beberapa bentuk kesalahan sering terjadi pada gaya dada. Adapun bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi seperti :
  1. Posisi lutut turun, akibatnya pinggul naik : Apabila terjadi kasus seperti ini, upaya penanggulanganya adalah berlatih dengan menggunakan papan latihan dengan prisip gerakan dikerjakan yaitu saat melakukan fase istirahat pada kaki yaitu saat dimana kedua tungkai kaki bawah dilipat hingga mendekati pinggul, bentuk-bentuk dikerjakan dengan konsep tidak membentuk sudut sebagai akibat lutut yang diturunkan ke bawah, melainkan sebagai akibat lipatan tungkai kaki bawah ke atas hingga mendekati ke pinggul.
  2. Mengambil nafas terlalu dini : Bila terjadi semacam ini dilakukan bentuk perbaikan dengan mengulang kembali rangkaian gerak pada kordinasi nafas dengan tangan.
  3. Kaki tidak mampu maksimal melakukan lipatan dan membuka ke samping. Penanggulangan dengan melatih kaki dengan menggunakan papan atau mengambil sikap terlentang untuk mengerjakan kaki gaya dada, dimana saat melipat, lakukan gerak kaki menarik ke arah pinggul dan bukan gerakan melipat itu dilakukan sebagai akibat turunya lutut.
  4. Melakukan tarikan terlalu dalam; Melakukan tarikan terlalu dalam pada gaya dada, bisa berakibat terhentinya gerakan di saat akhir tarikan. Selain itu bentuk, tarikan ini tidak saja menjadi tahanan bagi daya luncur renang, tetapi yang jelas hal semacam ini akan mengurangi akselerasi dari renang yang bersangkutan.
Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia