-->

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Keanekaragaman hayati adalah keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik. Kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia ini harus dilestarikan sehingga dapat dimanfaatkan secara turun-temurun. Keanekaragaman hayati memeberikan manfaat yang besar bagi kehidupan, seperti sebagai bahan sandang, pangan, dan papan, sumber plasma nutfah, dan manfaat ekologik.

A. Faktor Penyebab Keanekaragaman Hayati
Kawasan Nusantara merupakan suatu rangkaian kepulauan yang memiliki ciri-ciri geografi yang sangat kompleks sehingga kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan mengikuti pula pertumbuhan dan perubahan yang terjadi. Selain itu kehidupan hewan dan tumbuhan juga dipengaruhi pula oleh perubahan cuaca. Timbulnya keanekaragaman yang ada di berbagai tempat di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
  1. Iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati di Indonesia. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan.
  2. Relief Tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. 
  3. Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.

B. Keunikan Biodiversitas di Indonesia
Persebaran makhluk hidup di Indonesia terletak di antara zona Oriental, zona Australasia, serta zona Peralihan sehingga memiliki keunikan tersendiri. Beberapa keunikan keragaman hayati Indonesia antara lain sebagai berikut.

1. Keanekaragaman Tinggi
Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis (iklim sedang) dan kutub. Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan hujan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini dapat dilihat dari berbagai jenis spesies yang dipunyai Indonesia.

2. Memiliki Hewan Tipe Oriental, Australian, dan Peralihan
Indonesia terletak di antara dua zona, yaitu zona Oriental dan Australia. Di dunia ini terdapat enam zona persebaran makhluk hidup (biogeografi), yaitu zona Neotropik, zona Neartik, zona Etiopia, zona Paleartik, zona Oriental, dan zona Australasia. Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Bali, Jawa, dan Kalimantan sehingga pada zona ini hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan memiliki kemiripan dengan yang terdapat di Benua Asia.
persebaran
Di wilayah Timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua, termasuk zona Australia, sehingga hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan juga memiliki kemiripan dengan Benua Australia. Zona peralihan, yaitu yang terdapat di wilayah tengah antara zona Asia dan Australia, misalnya Sulawesi dan Nusa Tenggara, pada tempat ini hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhannya mempunyai kemiripan antara Australasia dan Oriental.

Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace menetapkan dua wilayah utama dengan menggambar garis batas di sebelah timur Kalimantan dan Bali, memisahkan satwa bagian barat dan timur. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga Selat Lombok. Jadi, garis tersebut memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australian (Sulawesi, Papua, Irian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).

3. Indonesia Kaya akan Flora Malesiana
Malesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan kepulauan Solomon. Wilayah ini terletak di daerah sekitar khatulistiwa. Daerah Malesiana memiliki iklim tropis dan curah hujan yang relatif tinggi. Hutan di Indonesia (seperti wilayah Malesiana) merupakan bioma hutan hujan tropis, yang didominasi oleh:
  • Pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap, contohnya: meranti (Shorea sp), keruing (Dipterocarpus sp), kayu garu (Gonystylus bancanus).
  • Tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat). Selain hutan hujan tropis Indonesia juga mempunyai hutan musim dan padang rumput. Pada hutan musim banyak dijumpai tumbuhan seperti jati, mahoni, bungur, soga, dan albasia. Di Indonesia juga terdapat tipe hutan pantai di mana banyak dijumpai berbagai tumbuhan seperti pandan (Pandanus tectorius), bakung, dan bakau.

4. Indonesia Kaya Akan Hewan dan Tumbuhan Endemik
Indonesia memiliki banyak tumbuhan dan hewan endemik, artinya tumbuhan dan hewan itu hanya terdapat di wilayah Indonesia, dan tidak terdapat di negara lain. Contoh tumbuhan endemik di Indonesia adalah seperti berikut.
  • Di Sumatra terdapat bunga bangkai (Amorphophalus titanum), bunga Rafflesia arnoldi.
  • Di Kalimantan terdapat anggrek hitam (Coelogyne pandurata), Rafflesia borneesis.
  • Di Jawa terdapat bunga Rafflesia horsfilldi, Rafflesia patma, Rafflesia rochussenii.
  • Di Nusa Tenggara terdapat kayu cendana (Santalum album).
  • Di Sulawesi terdapat kayu eboni (Diospyros spp).
  • Di Papua terdapat matoa (Pometia pinnata) dan sagu (Metroxylon sagu).

Sedangkan beberapa hewan endomik di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Di Sumatra terdapat harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae), orang (Pongo pygmaeus abelli) dan Siamang (Hylobates syndactylus).
  • Di Kalimantan terdapat kera belanda (Nasalis larvatus), burung rangkong (Buceros rhinoceros) dan orang utan (Pongo pygmaeus pygmaeus).
  • Di Jawa terdapat macan tutul jawa (Panthera pardus), banteng (Bos javanicus) dan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus).
  • Di Nusa Tenggara/Pulau Komodo terdapat komodo (Varanus komodoensis).
  • Di Sulawesi terdapat babirusa (Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis) dan burung maleo (Macrocephalon maleo).
  • Di Papua terdapat burung cendrawasih (Paradisaea minor) dan buaya irian (Crocodylus porosus).

C. Peraebaran Keanekaragaman Hayati
Persebaran makhluk hidup di Indonesia terletak di antara zona Oriental, zona Australasia, serta zona Peralihan sehingga memiliki keunikan tersendiri.
keanekaragaman
  • Zona Oriental (Wilayah Barat Indonesia). Zona Oriental meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali yang terdapat hutan hujan tropik yang didominasi oleh pohon dari famili Dipterocarpaceae. Famili Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi, membentuk kanopi hutan, dan menghasilkan biji bersayap. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae, antara lain kayu kruing (Dipterocarpaceae), kayu meranti (Shorea spp), kayu kapur (Dryobalanops aromatica), dan kayu garu (Gonystylus bancanus). Jenis-jenis hewan pada zona ini memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Asia yang terdiri atas banyak species Mamalia berukuran besar seperti gajah, banteng, badak, dan harimau dan terdapat berbagai jenis kera seperti orang utan, bekantan, tarsius, dan loris hantu.
  • Zona Australasia (Wilayah Timur Indonesia). Zona Australasia meliputi wilayah timur Indonesia, yaitu Maluku dan Papua. Pada zona ini terdapat hutan dengan pohon-pohon yang rendah dan berada di daerah datar seperti matoa dan Ficus (famili beringin). Jenis-jenis hewannya memiliki kemiripan dengan jenis hewan di Benua Australia, terdiri atas Mamalia berukuran kecil atau hewan berkantung seperti kuskus, bandicot, oposum, dan kanguru jenis berkantung dan musang berkantung di Maluku bagian timur dan Irian Jaya. Jenis burungnya memiliki beragam warna seperti burung cendrawasih yang terdapat banyak di Papua dan sedikit di Maluku. Daerah di wilayah Indonesia Timur terkenal sebagai dunia burung. Ada 28 jenis burung berbulu, misalnya burung cendrawasih, kakaktua berjambul, dan kasuari.
  • Zona Peralihan (Wilayah Tengah Indonesia). Zona peralihan merupakan wilayah yang terdapat keanekaragaman hayati berasal dari zona Oriental dan zona Australasia. Zona ini meliputi wilayah tengah Indonesia, yaitu Sulawesi dan Nusa Tenggara. Pada wilayah ini terdapat pohon eukaliptus dan hewan oposum yang lebih mirip dengan tumbuhan dan hewan dari zona Australasia. Selain itu, di Indonesia bagian tengah terdapat hewan khas Indonesia, misalnya anoa (mirip lembu dan hidup liar) di Sulawesi, babirusa dengan taring panjang dan melengkung terdapat di Sulawesi dan Maluku bagian barat, biawak komodo sisa fauna purba di Pulau Komodo, burung maleo yang sangat langka terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe.

D. Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
Persebaran makhluk hidup di Indonesia terletak antara zona Oriental, zona Australasia, serta zona Peralihan, sehingga memiliki keunikan dan mempunyai banyak tumbuhan dan hewan langka. Berikut ini contoh tumbuh-tumbuhan dan hewan langka di Indonesia.
Tumbuhan LangkaHewan Langka
  1. Sawo kecik (Manilkara elasticus)
  2. Sukun berbiji (Artocarpus communis)
  3. Nangka celeng (Artocarpus heterophyllus)
  4. Gandaria (Bouea macrophylla)
  5. Bedali (Radermachera gigantea)
  6. Matoa (Pometia pinnata)
  7. Kluwak (Pangium edule)
  8. Mundu (Garcinia dulcis)
  9. Winong (Tetrameles mudiflora)
  10. Putat (Plannhonia valida)
  11. Bendo (Artocarpus elasticus)
  12. Sagu (Metroxylon sagu)
  1. Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
  2. Harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus)
  3. Macan kumbang (Panthera pardus)
  4. Babirusa (Babyrousa babyrussa)
  5. Orang utan Sumatra (Pongo pygmaeus abelii)
  6. Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus)
  7. Bekantan (Nasalis larvatus)
  8. Gajah Asia (Elephas maximus)
  9. Badak Sumatra (Decerorhinus sumatrensis)
  10. Tapir (Tapirus indicus)
  11. Banteng (Bossonaicus)
  12. Komodo (Varanus komodoensis)
  13. Cendrawasih (Paradisaea minor)
  14. Kakatua raja (Probosciger aterrimus)
  15. Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
  16. Maleo (Macrocephalon maleo)
  17. Kasuari (Casuarius casuarius)

E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
Beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain, sebagai sumber pangan, sumber sandang, bahan bangunan untuk tempat tinggal, sumber pendapatan, sumber plasma nutfah, sumber bahan obat-obatan, sumber keilmuan, dan keindahan.
  • Bahan pangan. Manusia memperoleh makanan dari makhluk hidup lain, yaitu tumbuhan dan hewan. Bahan makanan tersebut berfungsi sebagai makanan pokok ( misalnya padi, jagung, gandum, sagu, umbi, singkong, dan talas). lauk-pauk (ikan, ayam, sapi, kambing, dan udang. Bahan makanan yang berfungsi sebagai sayuran, seperti bayam, kangkung, kubis, sawi, tomat, wortel, buncis, dan jagung. Bahan yang makanan berfungsi sebagai buah-buahan, misalnya mangga, apel, durian, rambutan, stroberi, kelengkeng, dan anggur.
  • Sumber Sandang. Manusia hidup selalu membutuhkan pakaian, walaupun pakaian yang dikenakan penduduk di dunia memiliki bentuk, model, dan bahan yang berbeda-beda. Dari manakah asal bahan pembuat pakaian yang Anda kenakan pada saat ini? Bahan pakaian yang dimanfaatkan manusia antara lain berasal dari berbagai jenis tumbuhan atau hewan, misalnya kapas, pisang abaka, ulat sutera, bulu dan biri-biri.
  • Sumber Bahan Bangunan dan Alat-Alat Rumah Tangga. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bangunan dan alatalat rumah tangga antara lain jati, mahoni, sonokeling, bangkirai, sengon, kruing, ulin, kelapa, dan bambu.
  • Sumber Pendapatan. Berbagai hewan dikembangkan manusia sebagai sumber pendapatan, misalnya dengan memelihara ayam petelur, pedaging, sapi perah, usaha perikanan air tawar, dan sebagainya. Selain hewan, banyak pula orang yang menggantungkan sumber pendapatannya dari usaha pembudidayaan tanaman, seperti tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, tanaman perkebunan, dan lain-lain.
  • Sumber Plasma Nutfah. Plasma nutfah atau sering disebut gen merupakan substansi atau sumber sifat keturunan makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan jenis unggul baru. Di Indonesia terdapat keanekaragaman hayati yang tinggi, di antaranya banyak jenis tumbuhan maupun hewan yang memiliki sifat-sifat unggul seperti perakarannya kuat, tahan terhadap hama dan penyakit, tahan terhadap kekeringan, maupun tahan terhadap air asin.
  • Sumber Keilmuan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa kehidupan manusia sangat tergantung dari tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikembangkan manusia melalui usaha pertanian, sedangkan hewan dikembangkan melalui kegiatan peternakan.
  • Sumber Bahan Obat-Obatan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dijadikan bahan obat-obatan seperti jahe, kencur, temulawak, temu giring, adas, sirih, mengkudu, remujung, tempuyung, mahkota dewa, buah merah, dan sebagainya.
  • Sumber Keindahan. Tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai hiasan karena dapat menjadikan pemandangan sekitar terlihat indah dan asri. Selain tanaman yang dapat dimanfaatkan keindahannya, hewan pun dapat dimanfaatkan pula untuk keindahan. Hewan yang dapat dimanfaatkan keindahannya misalnya burung beo dapat dinikmati keindahan suaranya dan burung merak serta burung cendrawasih dinikmati keindahan warna tubuhnya.
Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia