-->

Belajar dari Kepemimpinan Angsa

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemiminan merupakan proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu nilai yang dimiliki seorang pemimpin adalah kemampuan mempersatukan anggotanya. Di sekitar kita, banyak pemimpin yang memiliki nilai tersebut. Salah satunya adalah kepemimpinan yang ditunjukkan oleh sekawanan angsa yang sedang terbang dengan membentuk formasi "V" seperti di bawah ini.

Kepemimpinan Angsa
Di belahan bumi bagian utara, musim gugur telah tiba. Sekelompok angsa bersiap melakukan perjalanan tahunannya. Mereka akan terbang ke bumi belahan selatan untuk menghindari musim dingin. Perjalanan ini akan menjadi perjalanan pertama bagi Angki, si angsa cilik. Kali ini ayah Angki akan menjadi pemimpin rombongan. “Ya! Ayah Angki akan terbang di posisi paling depan.”

Perlahan ayah Angki mulai mengepakkan sayapnya. Paman Gori dan Paman Roja mengambil posisi di belakang ayah. Makin lama rombongan terbang makin tinggi. Formasi huruf V makin jelas terlihat di angkasa. Angki sendiri terbang dengan santai. Ia tidak perlu susah payah menembus dinding udara, seperti saat ia terbang sendirian, karena di depannya sudah ada angsa-angsa lain yang membuka jalan untuknya. Itulah mengapa kelompok angsa selalu terbang dengan formasi huruf V. Kepakan sayap satu angsa, akan membuka jalan bagi angsa di belakangnya. Sebagai pemimpin, ayah Angki tentu yang paling kuat. Ia harus mampu membelah udara dan membuka jalan bagi anggotanya.

Sebagai anggota termuda, Angki ditempatkan di posisi belakang bersama teman-teman sebayanya. Mereka pun memiliki tugas khusus yaitu, mengeluarkan suara mengoak bersahutan dengan lantang dan riuh rendah. Suara ramai menjadi penyemangat seluruh rombongan, sehingga kecepatan akan lebih stabil.

Ketika matahari mulai terik menyengat, tiba-tiba ayah Angki berputar ke barisan belakang dan mengambil posisi di sebelah Angki.

Rombongan secara otomatis berubah posisi. Paman Gori berada pada tempat terdepan menggantikan posisi ayah Angki. Terbentuklah formasi V yang baru.

Setelah beberapa saat, ayah Angki mencoba menjelaskan. “Sebagai pemimpin, ayah tidak boleh memaksakan diri ketika sudah lelah, agar tidak membahayakan seluruh rombongan. Ayah harus memberi kesempatan pada angsa lain untuk menggantikan posisi ayah. Ayah yakin, Paman Gori akan menjadi pemimpin yang baik” jelas Ayah.

Angki mengangguk faham. Seorang pemimpin, harus selalu mengutamakan kepentingan seluruh rombongan. Tak boleh egois dan memaksakan diri.

Menjelang sore, rombongan angsa tersebut melintas di atas pegunungan. Secara bergantian, Angki dan teman-teman tetap mengoak keras, bersahut-sahutan menyemangati rombongan. Tiba-tiba, plak..plak.. plak..terdengar suara kepak sayap Puni yang terbang lemah, keluar dari rombongan.

“Puni, kamu mau ke mana? Kamu harus tetap di dalam rombongan” seru Angki panik.

“Aku tidak kuat lagi, Angki. Aku terlalu letih” jawab Puni lemah.

Tanpa komando, Paman Roja dan Bibi Surti terbang mendekati Puni. Mereka mengawal Puni meninggalkan rombongan menuju ke darat.

Memahami kekhawatiran anaknya, Ibu Angki menenangkan.

“Jangan khawatir Angki. Ketika ada yang sakit atau terluka, dua anggota lain memang harus mengawal turun ke darat. Sebagai sesama anggota kita harus saling tolong. Nanti, setelah Puni pulih, mereka bertiga dapat terbang kembali dalam rombongan angsa lainnya” ujar Ibu Angki.

Walau dengan formasi V yang menyusut, rombongan angsa tetap melanjutkan perjalanan. Tujuan masih jauh, tapi Angki yakin, dengan teladan Paman Gori sebagai pemimpin baru, dan dengan kerjasama yang baik di antara anggota rombongan, mereka akan sampai tujuan dengan selamat.
amgsa terbang

Dari bacaan tentang kepemimpinan angsa di atas kita dapat mengambil beberapa nilai
  1. Nilai (1): Kepakan sayap angsa di depan, memberi “daya dukung” bagi angsa dibelakangnya. Angsa dibelakang tidak perlu susah-payah menembus dinding udara didepannya. Dalam kehidupan bermasyarakat adanya kebersamaan dengan pola aturan yang sudah disepakati bersama akan memberikan daya dukung yang lebih baik daripada kita hidup sendiri-sendiri. Tujuan bersama akan lebih cepat dan lebih mudah kita capai karena kita menjalani kebersamaan ini dengan saling dukung antara satu dengan yang lain.
  2. Nilai (2) : Jika seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan angsa di depannya. Artinya jika kita mengambil langkah menyendiri, acuh tak acuh, apatis terhadap kebersamaan, maka merasa kesulitan. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu dengan seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.
  3. Nilai (3) : Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya. Dari fakta ini bisa hikmah hikmah akan regenerasi bagi kepemimpinan. Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama.
  4. Nilai (4) : Angsa-angsa yang terbang dalam formasi mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang memberi semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga. Artinya kita harus memastikan bahwa ucapan kita akan memberi dukungan kekuatan, bukan melemahkan.
  5. Nilai (5) : Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari informasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat terbang lagi, tidak sampai mati. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka. Jika saja kita berperasaan seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat yang berada dalam kesulitan, seperti ketika keadaan segalanya tengah dalam kondisi baik, dan berusaha untuk mendorongnya agar dapat tegar dan bangkit kembali.

Kepala sekolah dan guru juga seorang pemimpin. Seorang kepala sekolah harus dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah yang dipimpinnya melalui cara-cara yang positif untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Beberapa nilai kepemimpinan seorang Kepala Sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Kepala sekolah merupakan sosok ideal yang dapat dijadikan sebagai panutan bagi guru dan karyawannya, dipercaya, dihormati dan mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan sekolah.
  2. Kepala sekolah dapat memberi semangat bagi seluruh guru dan karyawannnya untuk memiliki kemauan terhadap tujuan sekolah dan mendukung semangat team dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
  3. Kepala sekolah dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi di kalangan guru dan stafnya dengan mengembangkan pemikiran kritis dan pemecahan masalah untuk menjadikan sekolah ke arah yang lebih baik.
  4. Kepala sekolah dapat bertindak sebagai pelatih dan penasihat bagi guru dan stafnya.

Selain contoh kepemimpinan di atas, masih banyak contoh kepemimpinan yang ada di sekitar kita. Salah satunya adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh ibu RT Kampung Sehat Melati. Kampung tersebut memiliki seorang pemimpin yang sangat luar biasa seperti dijceritakan di bawah ini.

Ibu RT, Sang Pemersatu
Kampung Sehat Melati menjadi kampung percontohan. Kampung ini sering dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru. Lingkungan yang bersih, warga yang sehat, dan warga yang kreatif sering diliput berbagai media untuk dijadikan panutan masyarakat.

Tidak seperti lazimnya pemukiman lain, warga Kampung Sehat Melati mendaulat seorang ibu sebagai ketua RT. Ia adalah Ibu Erika, seorang guru sekolah dasar yang ramah, bersahaja, dan juga berwibawa. Bagi warga, Ibu Erika adalah pengayom yang selalu bisa mereka datangi untuk mencari solusi berbagai masalah.

Ibu Erika menyadari bahwa kehidupan bermasyarakat kadang menimbulkan perselisihan. Perselisihan karena adanya perbedaan nilai-nilai antaranggota masyarakat. Oleh karena itu, Ibu Erika berinisiatif untuk memperbanyak kegiatan yang melibatkan seluruh warga. Senam sehat bersama, misalnya, bukan sekedar ingin mewujudkan masyarakat sehat, tapi juga bertujuan mempererat hubungan antarwarga. Setelah senam, warga berkumpul di lapangan. Mereka bergantian membawa makanan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar cerita.

Ibu Erika juga mengajak warga mempraktikkan pengelolaan sampah mandiri. Untuk memotivasi warga, Ibu Erika ikut bekerja membersihkan lingkungan dalam setiap kegiatan kerja bakti.

Ibu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Ketika memaparkan rencananya, di hadapan seluruh warga ia menyampaikan ajakannya, “Selamat pagi Bapak dan Ibu, selamat datang di acara kebersamaan yang diadakan di hari Minggu ini. Saya sangat senang dapat bertemu seluruh warga pada acara yang menyatukan kita semua.”

“Bapak dan Ibu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pentingnya kebersamaan untuk kesejahteraan warga. Kesejahteraan yang saya maksud kali ini adalah kesehatan. Bagi saya, warga yang sejahtera adalah warga yang sehat.”

“Wargaku tercinta. Kita boleh berbangga, kampung kita dijadikan contoh oleh banyak pihak. Pola hidup bersih yang kita nikmati hasilnya, ternyata tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak hal yang harus kita kembangkan bersama untuk menjadi lebih baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.”

“Untuk melanjutkan cita-cita mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama. Mari kita berusaha mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri. Saya percaya bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian kita semua. Saya menunggu peran setiap warga.”

“Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga bapak dan ibu demi kesehatan lingkungan terdekat. Bukan pundi uang yang akan bertambah, tetapi pundi amal yang akan berlimpah. Bukan untuk ketenaran nama sebagai orang hebat, tetapi demi kehidupan kampung yang sehat dan kuat.”

“Bapak dan Ibu, terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan selama ini. Terima kasih juga telah datang ke acara rutin bulanan di hari ini. Semoga pertemuan kita kali ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh warga.”

Kesimpulan :
Ibu Erika dapat mempersatukan warganya melalui kegiatan-kegiatan yang direncanakannya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Kepemimpinan yang ditunjukan oleh ibu Erika adalah seorang pengayom yang selalu mencari solusi berbagai masalah.

Sebagai seorang ketua RT ibu Erika menkoordinasi seluruh warga; menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan Pemerintah; menangani masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga. memelihara keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga. dan menggerakan swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dapat diteladani dari warga Kampung Sehat Melati antara lain kebersamaan warga dalam melakukan berbagai kegiatan di lingkungan mereka. Kegiatan senam bersama, pengelolaan sampah mandiri, dan mereka bergantian membawa makanan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar cerita.

Kamu sudah tahu tentang nilai-nilai kepemimpinan. Bacalah sekali lagi teks pidato Ibu Erika sebagai Ketua RT di halaman sebelumnya. Tuliskan hal penting berikut ini.

Kalimat yang menunjukkan ajakan
  1. Untuk melanjutkan cita-cita mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama.
  2. Mari kita berusaha mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri.
  3. Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga bapak dan ibu demi kesehatan lingkungan terdekat.
Pesan yang disampaikan
Bu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk menyumbangkan ilmu dan tenaga,

Manfaat lembaga yang dipimpin
  1. RT berfungsi sebagai pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintah lainnya.
  2. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga
  3. Pembuat gagasan dalam pelaksanaan pembangunan,
  4. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat wilayahnya.

Nilai-nilai kepemimpinan yang dapat diteladani.
  1. Memberi pemahaman setiap anggotanya tentang suatu hal, misalnya tentang Pos Pelayanan Terpadu.
  2. Memberi alternatif pandangan tentang suatu hal/masalah yang dihadapi.
  3. Komunikatif dan mampu bekerjasama.

Teks Pidato
Sebagai seorang ketua RT ibu Erika biasa menyampaikan pidato di depan warganya. Pidato yang dilakukan Bu Erika biasanya dilakukan pada kegiatan pertemuan yang dilaksankan. Ibu Erika tentunya dituntut untuk dapat menyusun teks pidato dengan baik. Tidak hanya Bu Erika saja, sebagai seorang siswa juga dituntut untuk dapat membuat teks pidato dengan baik. Untuk dapat menyusun teks pidato dapat memperhatikan hal-hal berikut.
  1. Salam pembuka. Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam, dan lain-lain)
  2. Pendahuluan. Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di sekolah, manfaat adanya ketua kelas, tujuan kegiatan, nilai kepemimpinan, dan semangat untuk bekerja sama.
  3. Inti. Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
  4. Penutup. Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
  5. Salam penutup. Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.
Contoh Teks Pidato
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak/Ibu Guru serta eman-teman yang saya cintai!

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Taala, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita masih dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan.

Kita sebagai warga Negara Indonesia yang patuh, harus menjujung tinggi dasar Negara Pancasila dan mengamalkan nialai sila-sila yang terkandung didalamnya, terutama sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Semangat persatuan harus diwujudkan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara Indonesia. Semangat persatuan dan kesatuan juga merupakan senjata paling ampuh, untuk mencapai perdamaian dan kemajuan bangsa terutama kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan semangat persatuan dan kesatuan pula akan terwujud baldatun toyibatun warobbun ghofur.

Sebagai seorang siswa wajib untuk membina persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah. Marilah kita saling mencintai dan menghargai sesama warga sekolah sehingga tercipta hubungan yang baik antara guru dengan siswa dan antarsiswa. Persatuan dan kesatuan di sekolah juga dapat dibina dengan cara mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa salira diantara warga sekolah. Insya Allah harapan bangsa Indonesia mencapai kehidupan yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan ridho Allah Subhanahu wa Taala tercapai dengan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di sekolah. Amin, amin, yaa robbal alamin.

Demikian pidato saya yang intinya adalah persatuan dan kesatuan sangat penting untuk dibina di lingkungan sekolah. Pembinaan persatuan dan kesatuan dapat dilakukan dengan cara saling mencintai, menghargai, tenggang rasa, dan tepa salira. Dengan persatuan dan kesatuan yang kuat segala hambatan dapat diatasi.

Para hadirin yang berbahagia kiranya cukup sekian pidato dari saya apabila ada kesalahan tutur kata saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.

Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Sebagai seorang siswa dapat menunjukkan sikap yang menunjukkan persatuan dan kesatuan baik di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Beberapa sikap yang menunjukkan persatuan dan kesatuan antara lain sebagai berikut.
No.TempatSikap Persatuan dan Kesatuan
1.Lingkungan rumah
  1. Saling mencintai sesama anggota keluarga
  2. Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa salira
  4. Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain
  5. Adanya keterbukaan antar anggota keluarga
2.Lingkungan masyarakat
  1. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat
  2. Mengikuti kegiatan kerja bhakti di lingkungan masyarakat
  3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
  4. Saling tolong menolong dan membantu tetangga yang mengalami musibah.
  5. Saling berkunjung untuk mempererat tali silaturahmi diantara warga masyarakat.
3.Lingkungan sekolah
  1. Mentaati peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah
  2. Menghindari perselisihan maupun pertengkaran dengan teman sekolah
  3. Tidak membeda-bedakan dalam berteman.
  4. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam bergaul antarwarga sekolah.
  5. Melaksanakan upacara bendera dengan khidmat dan disiplin
Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia