-->

Perbedaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia, diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Kehidupan bermasyarakat tidak ubahnya dengan kehidupan ekosistem. Masyarakat merupakan sebuah komunitas. Sekumpulan masyarakat yang tinggal bersama di perkotaan atau perdesaan membentuk sebuah ekosistem. Ekosistem perkotaan atau perdesaan terdiri atas beberapa komunitas manusia yang berbeda-beda. Komunitas manusia terdiri atas beberapa individu yang juga berbeda. Salah satu perbedaan tersebut adalah perbedaan sosial.

Perbedaan sosial muncul karena adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.  Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan adanya pengelompokan masyarakat ke dalam kategori tertentu berdasarkan ciri fisik atau ciri sosial budaya. Perbedaan sosial masyarakat, seperti perbedaan mata pencaharian, membuat anggota masyarakat di dalamnya saling membutuhkan. Perbedaan pekerjaan dalam masyarakat membuat hubungan antar anggota masyarakat menjadi lebih dinamis.

Perbedaan sosial yang lain adalah perbedaan suku, dan agama yang ada dalam masyarakat. Perbedaan tersebut seharusnya semakin menguatkan hubungan timbal balik anggota masyarakat satu dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu tergantung kepada manusia yang lainnya. Seperti halnya semua makhluk hidup penghuni ekosistem lainnya.

Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Keragaman kebudayaan lokal di Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut:

1. Keberagaman Agama
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh negara yaitu: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Selain itu berkembang pula kepercayaan-kepercayaan lain di massyarakat. Sistem religi dan upacar keagamaan sangat lambat untuk di ubah tidak seperti sistem teknologi dan peralatan yang sangat cepat  dapat berubah sesuai dengan kebutuhan manusia.

Beberapa sikap yang layak kita perbuat untuk menghadapi perbedaan agama dan pandangan hidup yang ada di masyarakat. Hormati agama dan pandangan hidup orang lain dengan tindakan sebagai berikut :
  • Tidak memaksakan agama kita kepada orang lain, terutama orang-orang telah beragama serta memegang teguh ajaran agama mereka masing-masing.
  • Tidak mengadakan debat atau diskusi tentang ajaran masing-masing agama dengan umat beragama lain. Hal tersebut dikarenakan, setiap umat akan memegang teguh ajaran agamanya. Dan perdebatan seperti ini tidak akan pernah berujung atau menemui titik temu kecuali permusuhan, pertikaian dan huru hara.
  • Tidak melaksanakan ataupun meminimalisir pelaksanaan ajaran agama kita masing-masing yang dapat mengganggu hak umat beragama lain. Misalnya, karena ajaran agama kita mengharuskan kita menyerahkan tumbal/ korban manusia maka kita mengambil umat beragama lain sebagai korban atau tumbal. Hal ini seyogyanya tidak terjadi dan tidak dilakukan. 
  • Tidak memberikan koreksi atas pelaksanaan ajaran agama lain.
  • Memberikan toleransi sebagai sesama manusia terhadap umat beragama lain. Misalnya, memberikan kesempatan kepada umat beragama lain untuk beribadah sesuai kepercayaannya.
2. Perbedaan Suku
Indonesia memiliki beragam suku bangsa yang tersebari di penjuru negeri. Kehidupan masyarakat suku bangsa satu dengan lainnya memang terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan bahasa daerahnya, ada bahasa Jawa, Sunda, Madura, Bali, Batak, Banjar, Makasar, Ambon, Irian dan sebagainya. Perbedaan adat-istiadat dalam perkawinan, upacara ritual, hukum adat. Perbedaan kesenian daerah. Seni musik, seni tari, seni lukis, seni ukir, maupun seni pahat.

Beberapa sikap yang dapat kita laksanakan dalam perbedaan suku bangsa antara lain sebagai berikut :
  • Dalam menyikapi keragaman suku bangsa di Indonesia agar persatuan dan kesatuan Indonesia tetap terjaga yaitu dengan cara menghormati dan saling membantu tanpa membedakan suku, agar tercipta keharmonisan dalam berbudaya sehingga dalam hal ini akan mempererat kesatuan bangsa Indonesia
  • Sebagai masyarakat untuk menjaga persatuan antar keragaman budaya kita tidak boleh saling mencaci suku bangsa yang agar kita selalu hidup rukun dan tenteram serta damai. 
  • Kita harus saling tolong menolong dengan siapa saja termasuk mereka yang berasal dari suku yang berbeda, sebagaimana prinsip bangsa kita yaitu budaya gotong royong,dengan gotong royong akan tercipta rasa kekeluargaan yang dapat menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan antar keragaman budaya di negara kita. Kita seharusnya tidak menganggap keberagaman sebagai pembeda melainkan sebagai ciri khas dari bangsa kita
Related Posts
Disqus Comments
 

facebook.com/KabarajaFP

Android Portal Indonesia